Thursday, May 27, 2010

SISTEM DIGESTI BABI


MULUT

Mulut digunakan terutama untuk menggiling makanan serta mencampurnya dengan saliva, tetapi dapat juga berperan dalam mekanisme prehensik (menggigit) den juga sebagai senjata defensif maupun ofensif. Sisi serta lidah dikelilingi oleh pipi, bibir dan otot-otot untuk menggerakka rahang.

Gigi

Ada dua macam gigi yaitu gigi pemotong atau pengoyak dan gigi penggiling. Dengan rumus gigi susu babi sebagai berikut :

3 1 4

2 (Di – Dc – Dp – ) = 32

3 1 4

Sedangkan rumus gigi permanennya adalah :

3 1 4 3 Ket : I = Incisiva P = Premolar

2 ( I – C – P – M – ) = 44 C = Canine M = Molar

3 1 4 3


Lidah

Lidah terdiri atas suatu massa otot yang tertutup oleh membrana mukosa. Otot hioglossus melekat pada simfisis mandibel, dan otot stiloglosus melekat sepanjang bagian dalam dari tulang tiohioid. Ada 2 atau 3 papila vallate yang merupakan proyeksi sirkuler yang besar yang dikelilingi parit yang dalam. Papila fungiform kecil-kecil dan lebih banyak secara lateral. Papila filiform lembut dan sangat kecil yang bentuknya menyerupai rambut.


Bibir, pipi, rahang dan langit-langit mulut

Apabila bibir domba atau kuda bersifat lunak dan fleksibel sehingga berperan dalam pengambilan makanan, berbeda dengan bibir babi yang peran pokoknya untuk menutup mulut.

Pipi merupakan suatu struktur muskular yang tertutup oleh kulit dan bagian dalamnya diselimuti oleh membran mukosa. Pipi berperan membantu lidah dalam menempatkan makanan di antara gigi pada saa mengunyah.

Rahang ditutupi oleh otot-otot masseter, temporal dan pterigoid yang kuat, sedangkan pembukaannya dilakukan oleh otot-otot digastrikus, oksipitomandibularis serta sternomandibularis. Otot-otot pterigoid berperan dalam gerakan menggiling dengan cara menjulurkan rahang dan menggerakkannya dari sisi ke sisi.

Langit-langit mulut keras dan membentuk rongga mulut dan ke arah kaudal berlanjut ke soft palate, yang memisahkan mulut dari nasofarinks.


FARINKS

Farinks merupakan saluran umum, baik untuk lewatnya makanan ataupun udara, dilapisi oleh membrana mukosa dan dikelilingi oleh otot-otot. Saluran yang menuju farinks adalah mulut, dua lubang hidung, dua saluran eustasian (telinga), esofagus dan larinks.


EGOFAGUS

Esofagus, suatu lanjutan langsung dari farinks merupakan suatu saluran muskular yang nerentang dari farinks menuju ke kardia dari perut, persis pada posisis kaudal dari diafragma. Dinding muskular esofagus terdiri dari 2 lapis yang saling melintas miring, kemudian spirak dan akhirnya membentuk suau lapis sirkuler dalam. Ototnya berubah dari jenis serang lintang menjadi otot halus dan persis d depannya diafragma.


PERUT

Perut terletak persis di belakang sisi kiri daripada diafragma. Dilihat dar eksteriornya, perut terbagi menjadi kardia (gerbang), fundus, badan dan pilorus (terminasi). Kardia dan pilorus merupakan spinter yang mengendalikan laju makanan menuju perut.

Kardia dan pilorus letaknya cukup dekat satu sama lain, sehingga perut itu secara keseluruhan mengesankan berbentuk seperti buah besar yang membengkak. Hal ini menghasilkan suatu sisi yang berbentuk sangat konkafantara kardia dan pilorus yang lazim disebut lengkungan pendek, serta sisi lainnya yang konveks disebut lengkungan besar. Ada suatu tonjolan besar yang terletak di dekat kardia yang disebut dengan fundus, akan tetapi hendaknya ini jangan dikacaukan dengan daerah kelenjar fundik yang terletak di dalam perut.


USUS HALUS

Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu : deudenum, jejunum dan ileum. Deudenum merupakan bagian yang pertama dari usus halus. Ini amat dekat dengan dinding tubuh dan terikat pada mesenteri yang pendek, yaitu mesoduodenum. Duktus yang berasal dari pankreas dan hati masuk ke bagian pertama dari duodenum. Duodenum meninggalkan pilorus dari perut dan ke arah kaudal pada sisi kanan menuju ke ‘pelvic inlet’. Duodenum kemudian menjulang ke sisi kiri di belakang akar dari mesenteri besar dan mambelok ke depan untuk bergabung dengan jejunum. Saluran yang berasal dari hati dan pankreas menyatu ke dalam duodenum pada jarak yang pendek di belakang pilorus.

Jejunum dengan jelas dapat dipisahkan dengan duodenum. Jejunum bermula dari kira-kira pada posisi dimana mesenteri mulai kelihatan memanjang (pada duodenum mesenterinya pendek). Jejunum dan ileum itu bersambung dan tidak ada batas yang jelas di antaranya. Bagian terakhir dari usus halus adalah ileum. Persambungannya dengan usus besar adalah pada osteum iliale (bukaan ileal).


USUS BESAR

Ujung buntu dari sekum menjulur ke adar depan dan ke arah ventral dekat dengan medial. Ujung dorsal dari sekum berlanjut ke kolon pada pertautan ileo-sekokolik, dimana masuknya ileum menendai perbatasan antara sekum dan kolon.

Kolon yang naik menampilkan suatu susunan spiral, yang mengesankan bentuk kerucut. Ketika kolon itu meninggalkan spiral, kolon itu melintas dan menyilang ke sebelah kiri sebagai kolon transversal dan kemudian berlanjut arah kaudal sebagai kolon turun menuju rektum. Seperti halnya pada hewan yang lain, rektu tersebut berakir pada anus.

No comments:

Post a Comment